Halaman
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi bab ini peserta didik diharapkan
memiliki pengetahuan dan mampu menghindari (Narkotik,
Psikotropika, Zat Aditif, Seks bebas ) serta menunjukan
prilaku kerja sama, bertanggungjawab, menghargai perbe-
daan, disiplin, dan toleransi.
Kata Kunci
Narkotik, Psikotropika, Zat Aditif, Seks bebas
NAPZA dan Seks Bebas
Peta Konsep
Pemahaman Konsep
a. Narkotik
b. Psikotropika
c. Zat Aditif
d. Seks bebas
NAPZA
a. Golongan
b. Penyalahgunaan
c. Penyebab
penyalahgunaan
d. Gejala klinis
penyalahgunaan NAPZA
e. Pengaruh
penyalahgunaan
NAPZA
NAPZA
NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif)
Narkoba atau NAPZA adalah bahan/zat yang dapat mempengaruhi kondisi
kejiwaan / psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat
menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA
adalah : Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
A.Narkotika
Menurut UU RI No 22 / 1997, narkotika adalah: zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Bab IX
Kelas VIII SMP/MTs
188
Semester 1
Narkotika terdiri dari 3 golongan sebagai berikut.
1) Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan
ilmu akibatkan ketergantungan. Contoh: heroin, kokain, ganja.
2) Golongan II : narkotika yang berkhasiat sebagai pengobatan, digunakan
sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk
tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan. Contoh : morfin, petidin.
3) Golongan III : narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi dan/atau tujuan pengem bangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh : codein
B. Psikotropika
Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah : zat atau obat, baik alamiah
maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas
mental dan perilaku. Psikotropika terdiri dari 4 golongan seperti di bawah ini.
1) Golongan I : psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : ekstasi.
2) Golongan II : psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : amphetamine.
3) Golongan III : psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : ahenobarbital.
4) Golongan IV : psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh : Diazepam, Nitrazepam ( BK, DUM ).
C. Zat adiktif lain nya
Yang termasuk zat adiktif lainnya adalah : bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif
di luar narkotika dan psikotropika, meliputi hal berikut.
1) minuman alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan
susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari –
hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan narkotika atau
psikotropika akan memperkuat pengaruh obat/zat itu dalam tubuh manusia.
Ada 3 golongan minuman beralkohol :
(a)
Golongan A
: kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).
(b)
Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman anggur ),
(c)
Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % (Whisky
, Vodca, Manson House, Johny
Walker ).
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
189
2)
Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat
pelarut ) mudah menguap berupa
senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga,
kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : lem,
tiner, penghapus cat kuku, bensin.
3) Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas
di masyarakat. Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat,
pemakaian
rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus
menjadi bagian
dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk
penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya.
4)
Berdasarkan efeknya terhadap peri
laku yang ditimbulkan dari NAPZA dapat
digolongkan menjadi 3 golongan.
a)
Golongan depresan ( downer ). Adalah jenis NAPZA
yang berfungsi
mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakainya menjadi
tenang dan bahkan membuat tertidur bahkan tak sadarkan diri. contohnya:
Opioda (morfin, heroin, codein ), sedative (penenang), Hipnotik (obat tidur)
dan tranquilizer (anti cemas ).
b)
Golongan stimulan ( upper ).
Adalah jenis NAPZA yang merangsang fungsi
tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini membuat pemakainya
menjadi aktif, segar dan bersemangat. Contoh: amphetamine (shabu, ekstasi),
kokain.
c)
Golongan halusinogen. Adalah jenis NAPZA
yang dapat menimbulkan efek
halusinasi yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan
daya pandang yang berbeda sehingga seluruh persaan dapat terganggu.
Contoh: kanabis
D. Penyalahgunaan NAPZA :
Di dalam masyarakat NAPZA / NARKOBA yang sering disalahgunakan seperti
berikut ini .
1)
Opiada
, terdapat 3 golongan besar :
a) Opioda alamiah ( Opiat ) : morfin, opium, codein.
b) Opioda semisintetik : heroin / putauw, hidromorfin.
c) Opioda sintetik : Metadon.
Nama jalanan dari Putauw : ptw, black heroin, brown sugar. Heroin yang murni
berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih keabuan
Dihasilkan dari getah Opium poppy diolah menjadi morfin dengan proses tertentu
dihasilkan putauw, yang kekuatannya 10 kali melebihi morfin.Sedangkan opioda
sintetik mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari morfin. morfin, codein,
methadon adalah zat yang digunakan oleh dokter sebagai penghilang sakit yang sangat
kuat, misalnya pada operasi, penderita kangker.Reaksi dari pemakaian ini sangat
cepat yang kemudian menimbulkan perasaan ingin menyendiri untuk menikmati
efek rasanya dan pada taraf kecanduan pemakai akan kehilangan percaya diri hingga
tak mempunyai keinginan untuk bersosialisasi. Pemakai akan membentuk dunianya
sendiri, mereka merasa bahwa lingkungannya menjadi musuh.
Kelas VIII SMP/MTs
190
Semester 1
2)
Kokain
:
Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut. Nama
jalanan : koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju. Cara pemakainnya :
membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan
kaca atau alas yang permukaannya datar kemudian dihirup dengan menggunakan
penyedot seperti sedotan atau dengan cara dibakar bersama dengan tembakau.
Penggunaan dengan cara dihirup akan berisiko kering dan luka pada sekitar lubang
hidung bagian dalam. Efek pemakain kokain : pemakai akan merasa segar, hilangannya
nafsu makan, menambah percaya diri, dan dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah.
3) Kanabis :
Nama jalanan : cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang. Berasal
dari tanaman canabis sativa atau canabis indica. Cara penggunaan : dihisap dengan
cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok. Efek rasa
dari kanabis tergolong cepat, pemakai cenderung merasa lebih santai, rasa gembira
berlebihan (
euphoria
), sering berfantasi / menghayal, aktif berkomunikasi, selera
makan tinggi, sensitife, kering pada mulut dan tenggorokan.
4)
Amphetamine
:
Nama jalanan : seed, meth, crystal, whiz.Bentuknya ada yang berbentuk bubuk
warna putih dan keabuan dan juga tablet. Cara penggunaan : dengan cara dihirup.
Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air.
Ada 2 jenis amphetamine :
a)
MDMA ( methylene dioxy
methamphetamine ). Nama jalanan : Inex, xtc.
Dikemas dal bentuk tablet dan kapsul.
b)
Metamphetamine ice Nam
a jalanan : SHABU, SS, ice.
Cara penggunaan dibakar
dengan mengunakan alumunium foil dan asapnya
dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang khusus
(boong).
5)
LSD ( Lysergic Acid
).
Termasuk dalam golongan halusinogen. Nama jalanan : acid, trips, tabs, kertas.
Bentuk : biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar se-
perempat perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil
dan kapsul. Cara penggunaan : meletakkan LSD pada permukaan lidah, dan bereaksi
setelah 30 – 60 menit kemudian, menghilang setelah 8 – 12 jam. Efek rasa: terjadi
halusinasi tempat, warna, dan waktu sehingga timbul obsesi yang sangat indah dan
bahkan menyeramkan dan lama – lama menjadikan penggunanya paranoid.
6)
Sedatif – hipnotik ( benzodiazepin )
:
Termasuk golongan zat sedative ( obat penenang ) dan hipnotika ( obat tidur ).
Nama jalanan: benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp. Cara pemakaian : den-
gan diminum, disuntikkan, atau dimasukan lewat anus. Digunakan di bidang medis
untuk pengobatan pada pasien yang mengalami kecemasan, kejang, stress, serta se-
bagai obat tidur.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
191
7)
Solvent / inhalasi :
Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya : aerosol, lem,
isi korek api gas, tiner, cairan untuk dry cleaning, Uap bensin. Biasanya digunakan
untuk cara coba – coba oleh anak di bawah umur, pada golongan yang kurang mampu.
Efek yang ditimbulkan : pusing, kepala berputar, halusinasi ringan, mual, muntah
gangguan fungsi paru, jantung dan hati.
8)
Alkohol :
Merupakan zat psikoaktif yang sering digunakan manusia diperoleh dari proses
fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi-umbian yang mengahasilkan kadar alkohol
tidak lebih dari 15 %. Setelah itu dilakukan proses penyulingan sehingga dihasilkan
kadar alkohol yang lebih tinggi, bahkan 100 %. Nama jalanan : booze, drink. Efek
yang ditimbulkan : euphoria, bahkan menurunkan kesadaran
E.Penyalahgunaan dan Ketergantungan
Penyalahgunaan adalah : penggunaan salah satu atau beberapa jenis NAPZA
secara berkala atau teratur di luar indikasi medis, sehingga menimbulkan gangguan
kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.KetergaNtungan adalah : keadaan
dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan
jumlah NAPZA yang makin bertambah ( toleransi ), apabila pemakaiannya dikurangi
atau diberhentikan akan timbul gejala putus obat (
withdrawal symptom
).
1. Penyebab Penyalahgunaan NAPZA
a.
Faktor individual
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada masa ini sedang mengalami
perubahan biologis, psikologis maupun sosial yang pesat. Ciri – ciri remaja yang
mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA adalah sebagai berikut.
a)
Cenderung memberontak
b)
Memiliki gangguan jiwa la
in, misalnya : depresi, cemas.
c)
Perilaku yang menyimpan
g dari aturan atau norma yang ada
d)
Kurang percaya diri
e)
Mudah kecewa, agresif da
n destruktif
f)
Murung, pemalu, pendiam
g)
Merasa bosan dan jenuh
h)
Keinginan untuk bersenang – senang yang berlebihan
i)
Keinginan untuk mencoba
yang sedang mode
j)
Identitas diri kabur
k)
Kemampuan komunikasi y
ang rendah
l)
Putus sekolah
m)
Kurang menghayati iman
dan kepercayaan.
b. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik sekitar
rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.
Kelas VIII SMP/MTs
192
Semester 1
1)
Lingkungan keluarga
: a) Komunikasi orang tua dan anak kurang baik, b)
Hubungan kurang harmonis, c) Orang tua yang bercerai, kawin lagi, d) Orang
tua terlampau sibuk, acuh, e) Orang tua otoriter, f) Kurangnya orang yang
menjadi teladan dalam hidupnya, g) Kurangnya landasan beragama,
2)
Lingkungan sekolah
: a) Sekolah
yang kurang disiplin, b) Sekolah terletak
dekat tempat hiburan, c) Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada
siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif, d) Adanya murid
pengguna NAPZA.
3)
Lingkungan teman sebaya
: a) Berteman
dengan penyalahguna, b) Tekanan
atau ancaman dari teman.
4)
Lingkungan masyrakat/sosial
: a) Lemahnya
penegak hukum, situasi politik,
b) sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.
Faktor – faktor tersebut di atas memang tidak selalu membuat seseorang kelak
menjadi penyalahguna NAPZA. Akan tetapi makin banyak faktor – faktor di atas,
semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA.
2. Gejala Klinis Penyalahgunaan NAPZA
a) Perubahan Fisik
a)
Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo ( cadel ),
apatis (acuh tak acuh ), mengantuk, agresif.
b)
Bila terjadi
kelebihan dosis ( overdosis ) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi
lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal.
c)
Saat sedang ketagihan
( Sakau ) : mata merah, hidung berair, menguap terus,
diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun.
d)
Pengaruh jangka panjang : penampilan
tidak sehat, tidak perduli terhadap
kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.
b) Perubahan Sikap dan Perilaku
a)
Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering
membolos, pemalas, kurang bertanggungjawab.
b)
Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk
di kelas
atau tempat kerja.
c)
Sering berpergian sampai
larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.
d)
Sering mengurung
diri, berlama – lama di kamar mandi, menghindar bertemu
dengan anggota keluarga yang lain.
e)
Sering mendapat
telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota
keluarga yang lain.
f)
Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tidak jelas
penggunaannya, mengambil
dan menjual barang berharga milik sendiri atau
keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi.
g)
Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar
, bermusuhan
pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
193
3. Pengaruh Penyalahgunaan NAPZA
NAPZA berpengaruh pada tubuh manusia dan lingkungannya :
1)
Komplikasi Medik : biasanya digunakan dalam
jumlah yang banyak dan cukup
lama.
a)
Otak dan susunan saraf pusat : (a) gangguan daya ingat, (b) gangguan perhatian
/konsentrasi,
(c) gangguan bertindak rasional, (d) gagguan perserpsi sehingga
menimbulkan halusinasi, (e) gangguan motivasi, sehingga malas sekolah atau
bekerja, ( f) gangguan pengendalian diri, sehingga sulit membedakan baik/
buruk,
b)
Pada saluran nafas : dapat terjadi
radang paru (
bronchopnemonia
),
pembengkakan paru (
Oedema Paru
)
c)
Jantung : peradangan otot
jantung, penyempitan pembulu darah jantung.
d)
Hati : terjadi
Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik, hubungan
seksual.
e)
Penyakit Menular
Seksual ( PMS ) dan HIV/AIDS. Para pengguna NAPZA
dikenal dengan perilaku seks resiko tinggi, mereka mau melakukan hubungan
seksual demi mendapatkan zat atau uang untuk membeli zat. Penyakit Menular
Seksual yang terjadi adalah : kencing nanah (
GO
), raja singa (
Siphilis
) dll.
Juga Pengguna NAPZA
yang mengunakan jarum suntik secara bersama –
sama membuat angka penularan HIV/AIDS semakin meningkat. Penyakit HIV
/ AIDS menular melalui jarum suntik dan hubungan seksual, selain melalui
tranfusi darah dan penularan dari ibu ke janin.
f)
Sistem Reproduksi : sering terjadi kemandulan.
g)
Kulit : terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang menggunakan jarum
suntik, sehingga mereka sering menggunakan baju lengan panjang.
h)
Komplikasi pada kehamila
n
i)
Ibu : anemia, infeksi vagin
a, hepatitis, AIDS.
j)
Kandungan: abortus, keracunan, kehamilan, bayi lahir m
ati
k)
Janin : pertumbuhan terha
mbat, premature, berat bayi rendah.
2) Dampak Sosial :
a) Di Lingkungan Keluarga : Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga
terganggu, sering terjadi pertengkaran, mudah tersinggung, Orang tua resah
karena barang berharga sering hilang. Perilaku menyimpang/asosial anak
( berbohong, mencuri, tidak tertib, hidup bebas) dan menjadi aib keluarga, Putus
sekolah atau menganggur
, karena dikeluarkan dari sekolah atau pekerjaan,
sehingga merusak kehidupan keluarga, kesulitan keuangan. Orang tua menjadi
putus asa karena pengeluaran uang meningkat untuk biaya pengobatan dan
rehabilitasi.
b) Di Lingkungan Sekolah : Merusak disiplin dan motivasi belajar, meningkatnya
tindak kenakalan, membolos, tawuran pelajar, mempengaruhi peningkatan
penyalahguanaan di antara sesama teman sebaya.
Kelas VIII SMP/MTs
194
Semester 1
c) Di Lingkungan Masyarakat : tercipta pasar gelap antara pengedar dan ban-
dar yang mencari pengguna/mangsanya, pengedar atau bandar menggunakan
perantara remaja atau siswa yang telah menjadi ketergantungan, meningkatnya
kejahatan di masyarakat : perampokan, pencurian, pembunuhan sehingga ma-
syarakat menjadi resah, meningkatnya kecelakaan.
Dalam pembelajaran dapat dilakukan pemberian skor untuk setiap peserta didik ,
baik yang dilakukan sesama teman (
peer teaching
) atau diri sendiri (
self assessment
)
dengan aspek yang diamati sebagai berikut : (1) bekerja sama saat belajar (2) dapat
mengemukakan pendapat, (3) dapat mengajukan pertanyaan, (4) dapat memberikan
jawaban, (5) dapat menghargai pendapat teman, (6) bertanggung jawab dengan krite-
ria sebagai berikut : (a) 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai yang diharapkan
(b) 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai yang diharapkan dan kadang-kadang
tidak melakukan, (c) 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan, (d) 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.
No
Nama
Peserta
Didik
Aspek yang dinilai
Jml.
Skor
Ket-
ertan-
gan
Kerja sama
saat belajar
Dapat
mengemukakan
pendapat
Dapat
mengajukan
pertanyaan
Dapat
memberikan
jawaban
Dapat
menghargai
pendapat
teman
Bertanggungjawab
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
A
V
V
V
V
V
V
20
Baik
Sekali
2
B
3
C
4
D
5
E
6
F
Jumlah Skor Maks = 24
Petunjuk Penskoran :
Peserta didik memperoleh nilai :
Baik Sekali
: apabila memperoleh skor 16 - 24
Baik
: apabila memperoleh skor 11 - 15
Cukup
: apabila memperoleh skor 7 - 10
Kurang
: apabila memperoleh skor 1 – 6
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
195
Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian Spiritual dan Sosial (K1 dan K2)
Petunjuk Penilaian
Penilaian aspek spiritual dan sosial dilakukan dengan pengamatan selama
mengikuti kegiatan pembelajaran. Pengamatan dalam proses penilaian dapat kamu
lakukan saat melakukan permainan sepakbola.
Aspek-aspek yang dinilai meliputi: kerja sama, tanggung jawab, menghargai teman,
disiplin, toleransi. berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran,
menunjukkan sikap berusaha secara maksimal dalam melakukan pembelajaran.
Lakukan pengamatan untuk diri sendiri atau berpasangan, berikan tanda cek (√)
untuk setiap prilaku, dengan rentang skor antara 1 sampai dengan 4 (Sangat Baik = 4,
Baik = 3, Cukup = 2, Kurang = 1).
Contoh Format Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial
No
Nama
Peserta
Didik
Sikap Spiritual dan Sosial
Jml.
Skor
Nilai
Berdoa sebelum
dan sesudah
pembelajaran
Sungguh-
sungguh
dalam pembe-
lajaran
Jujur
Disiplin
Tanggung
jawab
Menghargai
teman
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Ratna
2
Dwi
3
Fikrul
Skor Maks = 24
Nilai = skor perolehan/skor maksimal x 4
2. Penilaian Pengetahuan (KI-3)
Pilihan Ganda
Jawab soal berikut dengan memberikan tanda silang (X). Untuk jawaban yang benar
beri skor = 1, bila salah beri skor = 0
1. Yang dimaksud dengan Narkotik menurut UU RI No 22/1997 adalah ......
a. zat atau obat yang dapat
menimbulkan penurunan atau perubahan kesadaran
b. zat atau obat yang dapa
t meningkatkan kesadaran
c. zat atau obat yang dapat
meningkatkan daya tahan tubuh
d. zat atau obat yang dapa
t meningkatkan kekebalan tubuh
2. Yang dimaksud dengan Psikotropika menurut UU RI No 5/1997 adalah ......
a. zat atau obat, baik alam
iah maupun sintetis bukan narkotika
b. zat atau obat, baik alam
iah maupun sintetis termasuk narkotika
c. zat atau obat, baik alam
iah maupun sintetis termasuk alkohol
d. zat atau obat, baik alam
iah maupun sintetis bukan alkohol
Kelas VIII SMP/MTs
196
Semester 1
3. Bir merupakan minuman beralkohol golongan A, dengan kadar etanolnya adalah.....
a. 1 – 5 %
c 20 – 45 %
b. 5 – 20 %
d. 30 – 45 %
4. Penyebab penggunaan NAPZA para remaja adalah lingkungan keluar
ga kecuali...
a. komunikasi orang tua dan anak kurang baik
b. komunikasi orang tua dan anak sangat baik
c. orang tua terlampau sibuk, acuh
d. kurangnya kehidupan beragama
5. Salah satu pengaruh jangka panjang terhadap fisik pengguna NAPZA
adalah ...
a. tidak peduli terhadap ke
sehatan
c peduli terhadap kesehatan
b. peduli terhadap lingkun
gan
d. peduli terhadap orang lain
6. Salah satu perubahan sikap dan perilaku yang terjadi pada peserta didik pengguna
NAPZA adalah ......
a. sering membolos dan pemalas
c. prestasi meningkat
b. bertanggungjawab terha
dap tugas
d. percaya diri
7. Berikut termasuk golongan I. Narkotik menurut UU RI No 22/1997 adalah ....
a
b
c
d
- Heroin
- Kokain
- Ganja
- Morfin
- Petidin
- Codein
- Vitamin
- Betadin
- Alkohol
8. Salah satu dampak sosial di lingkungan sekolah, bagi peserta didik pengguna
NAPZA adalah ....
a. merusak disiplin dan motivasi belajar
b. merusak komunikasi antarpeserta didik
c. merusak gedung sekolah
d. merusak komunikasi dengan guru
9
. Salah satu dampak sosial di lingkungan masyarakat penggunaan NAPZA adalah ....
a. meningkatnya kejahatan
di masyarakat
b. meningkatnya kesejahte
raan di masyarakat
c. meningkatnya keamana
n di masyarakat
d. meningkatnya ketentera
man di masyarakat
10. Salah satu komplikasi medik pada pengguna NAPZA adalah .......
a. gangguan daya ingat
c. gangguan penglihatam
b. gangguan pendengaran
d. gangguan pencernaan
11. Salah satu alasan pendidikan seks sangat penting diajarkan kepada para remaja
adalah .......
a. untuk memelihara tegak
nya nilai-nilai moral
b. untuk memelihara keten
teraman keluarga
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
197
c. untuk memelihara tegak
nya nilai-nilai keadilan
d. untuk memelihara tegak
nya nilai-nilai kekeluargaan
12. Berikut golongan II.Psikotropika menurut UU RI No 5/997 adalah ......
a
b
c
d
√Digunakan untuk terapi
√ Dan untuk tujuan ilmu
pengetahuan
√Digunakan untuk tujuan
ilmu pengetahuan
√ Dan tidak digunakan untuk
terapi,
√ Digunakan untuk
pengobata
√ Digunakan dalam terapi
√Dan digunakan/untuk
tujuan ilmu pengetahuan
√ Digunakan untuk
pengobatan
√ Dan sangat luas
digunakan dalam terapi
dan/atau untuk tujuan
ilmu pengetahuan
13.
Akibat bagi remaja perempuan yang sudah melakukan seks bebas di bawah usia
20 tahun akan mengakibatkan .......
a. cenderung mudah terkena kanker mulut rahim
b. cenderung mudah terkena kanker payudara
c. cenderung mudah terkena kanker paru-paru
d. cenderung mudah terkena kanker otak
14. Sesuai dengan kesepakatan internasional
“’
Conference of Sex Education and
Family Planning
’ pada 1962, Tujuan pendidikan seks adalah .......
a. untuk menjalankan kehi
dupan yang bahagia
b. untuk melalui kehidupa
n yang bahagia
c untuk melanjutkan kehid
upan yang bahagia
b. untuk mengakhiri kehid
upan yang bahagia
15.Salah satu cara untuk menghindari seks bebas secara preventif adalah .......
a hindari dari per
gaulan bebas
b hindari diri dari per
gaulan
c. hindari dari per
gaulan sosial
d. mengasingkan diri dari
pergaulan
Jawaban singkat (Essay)
Jawab soal berikut dengan benar, dengan deskripsi sebagai berikut:
√ Skor 4: jika kamu mampu menjawab empat jawaban dengan baik
√ Skor 3: jika kamu mampu menjawab tiga jawaban dengan baik
√ Skor 2: jika kamu mampu menjawab dua jawaban dengan baik
√ Skor 1: jika kamu mampu menjawab satu jawaban dengan baik
1. Sebutkan empat macam golongan yang termasuk psikotropika!
2. Sebutkan empat macam ciri–ciri remaja pengguna NAPZA !
3. Sebutkan empat macam faktor lingkungan yang dapat mengakibatkan remaja
menjadi pengguna NAPZA !
Kelas VIII SMP/MTs
198
Semester 1
Format penilaian essay (KI-3) Psikotropika, ciri pengguna NAPZA, faktor
lingkungan pengguna NAPZA
No
Nama Peser-
ta Didik
Butir Soal
Jml.
Skor
Nilai
1
2
3
4
Psikotropika
Ciri pengguna
NAPZA
Faktor
lingkungan
pengguna
NAPZA
Resiko dari
perilaku seks
bebas
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Ratna
2
Dwi
3
Fikrul
Dst.
Skor Max = 16
Nilai = skor perolehan/skor maxsimal x 100
3. Penilaian Keterampilan (KI-4) Penugasan
Lakukan kegiatan berikut secara. Amati gerakan yang dilakukan teman. Berikan
tanda cek (√) pada kolom perolehan skor yang sudah disediakan, dengan rentang skor
antara 1 sampai dengan 4. (Sangat Baik = 4, Baik = 3, Cukup = 2, Kurang = 1). Tanda
cek (√) tersebut menunjukkan kompetensi yang diharapkan.
Buatlah paparan tentang NAPZA dan Seks Bebas Secara Berkelmpok:
1. Persiapan materi dengan sumbernya !
2. Langkah pembuatan
power point
secara urut!
3. Penyajian materi!
Format penilaian (KI-4), persiapan, langkah-langkah pembuatan, power point,
penyajian materi
No
Nama Peserta
Didik
Penilaian Keterampilan
Jml.
Skor
Nilai
Prosedural pembuatan power point
Persiapan
Langkah
pembuatan
Penyajian
materi
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Ratna
v
v
v
12
100
2
Dwi
3
Fikrul
Dst.
Skor Maks = 12
Nilai = skor perolehan/skor maksimal x 100